TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta, Ahmad Husein Alaydrus, menilai banyaknya pejabat yang mengundurkan diri menandakan kemunduran dalam pemerintahan Jakarta baru pimpinan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama.
"Saya kira begitu (kemunduran). zaman Sutiyoso dan Foke, ini tidak pernah terjadi," ujarnya, kepada Tempo, Jumat, 12 April 2013.Pria yang biasa disapa Habib Husein ini menilai gaya Jokowi dan pasangannya belum mampu mengayomi para aparatur saat ini. Akibatnya, ada rasa ketidaknyamanan di antara mereka. "Itu (mundur) kan hak asasi, tetapi pasti ada persoalan. Enggak mungkin mundur tiba-tiba," kata dia. (Baca: Ditanya Posisi Sekda, Jokowi: Santailah)
Habib mencontohkan proses lelang jabatan camat-lurah dinilai telah memotong satu generasi birokrat sehingga ada keresahan di kalangan aparatur pemerintahan. "Dalam aturannya, camat-lurah itu direkomendasikan wali kota dan disahkan gubernur, bukan lelang seperti itu," ujarnya.
Dengan kemunduran dua pejabat teras Jakarta, Habib berharap Jokowi-Ahok segera berbenah serta mengubah gaya kepemimpinan menjadi lebih kalem dan tertib. "Kalau terus dibiarkan, jelas mengganggu kinerja pelayanan, dong," ujar politikus Partai Demokrat itu.
Seperti diketahui, sejak memangku jabatan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta pada Oktober lalu, pasangan Jokowi-Ahok tercatat telah ditinggalkan beberapa pejabat terasnya. Sebagian minta pensiun dan sisanya mundur. Dalam satu pekan terakhir, Sekretaris Daerah Fadjar Panjaitan dan Wali Kota Jakarta Barat Burhanuddin mundur dengan alasan nyaleg. Keduanya mengaku tidak memiliki masalah dengan kepemimpinan Jokowi-Ahok.
JAYADI SUPRIADIN
0 komentar:
Posting Komentar