CUSTOMER FOCUS

..................................

WORK EXCELLENCE

..................................

INTEGRITY

..................................

TEAM WORK

..................................

CONTINUOUS LEARNING

..................................

KUNCI SUKSES PERUSAHAAN

Minggu, Juni 30, 2013 | , , ,

Baru-baru ini penulis membaca sebuah kutipan, "Imagine a world where most organizations were the best place to work. Imagine what we could be getting done on the planet if it were true."
Ini adalah kutipan yang diambil dari Karen May, wakil presiden dari bagian people development, Google. Hal ini membuat kita berpikir tidak heran banyak orang-orang cerdas dan memiliki talenta memiliki impian untuk bekerja di Google. Terkadang kita selaku pemilik brand terlalu sibuk dalam mempromosikan barang serta jasa dari brand kita ataupun selalu berusaha mendahulukan kebahagiaan klien atau konsumer.
Hal itu bukanlah sesuatu yang salah, namun pada satu titik terkadang kita melupakan salah satu aset brand kita yang sangat penting, yaitu sumber daya manusia kita sendiri atau para karyawan. Perlu kita ketahui bahwa ketika kita bisa menciptakan lapangan kerja yang kondusif di mana karyawan merasa dihargai serta aspirasinya didengarkan, hal ini dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi dari para karyawan tersebut.
Sekarang ini banyak perusahaan melakukan internal branding yang berfokus pada individu karyawannya, muncullah istilah employer branding yaitu usaha sebuah brand dalam mengomunikasikan dan membangun image bahwa perusahaan atau organisasinya merupakan tempat yang menyenangkan dan positif bagi karyawan untuk bekerja.
Employer branding menjadi poin yang penting bagi sebuah brand atau perusahaan belakangan ini dikarenakan kompetisi untuk mencari serta mempertahankan karyawan dengan prestasi gemilang ataupun sesuai kriteria menjadi semakin sulit.
Salah satu contoh adalah Google. Para pendirinya yaitu Larry Page dan Sergey Brin memiliki impian agar Google menjadi kantor favorit dan diminati oleh tenaga kerja berbakat dari seluruh dunia. Idenya sederhana yaitu menciptakan suasana kerja kondusif dan menyenangkan yang membuat karyawannya tetap termotivasi, kreatif, produktif, serta loyal.
Mereka mencoba melakukan riset mendalam mengenai people resources dan menemukan jawaban bahwa orang-orang akan tetap produktif dan setia kepada pekerjaannya ketika orang tersebut merasa dihargai, didukung serta didengar pendapatnya.
Oleh karena itu, Google membuat kebijakan unik di mana semua karyawannya boleh menggunakan 20 persen dari waktu kerjanya untuk proyek pribadi. Proyek pribadi yang memiliki gagasan bagus akan didanai sepenuhnya oleh Google. Banyak ide-ide kreatif yang justru muncul ketika karyawan diberikan kebebasan untuk berkreasi dan mengemukakan pendapatnya.
Kebahagiaan karyawan menjadi fondasi dasar Google untuk terus berinovasi dan menyukseskan brand-nya. Dari contoh di atas, dapat kita lihat manfaat dari berinvestasi pada sektor employer branding. Ketika sebuah perusahaan dari awal sudah memiliki budaya untuk mau mendengarkan aspirasi dan menghargai karyawan, tidak menganggap karyawan hanya sekadar bawahan, perusahaan tersebut sudah selangkah lebih maju.
Dengan menunjukkan empati kepada aspirasi para karyawan, hal ini akan mempermudah Anda juga dalam menyampaikan visi misi jangka panjang perusahaan, karena hubungan yang tercipta tidak lagi bersifat satu arah dan kaku, namun lebih bersifat timbal balik dan dinamis. (bn)

Source: http://adf.ly/RJWAT

Read More

Tips Jitu Membidik Pasar Dengan Nama Bisnis yang Tepat

Minggu, Juni 30, 2013 | , ,

Tips Jitu Membidik Pasar Dengan Nama Bisnis yang Tepat
Sabtu, 29 Juni 2013 08:02


Shakespeare mengibaratkan arti sebuah nama bagi seseorang sebagai sebuah kata buatan manusia yang tak bermakna. Ia mengibaratkan sekuntum bunga mawar yang akan tetap harum meski namanya bukan "mawar". Sebab, nama seseorang tidak menentukan baik atau buruk kualitas pribadinya.

Sayangnya opini Shakespeare mengenai nama tidak berlaku dalam dunia bisnis. Bagi sebuah bisnis, nama adalah salah satu faktor penentu dalam menentukan keberhasilan. Nama sebuah perusahaan, merek, produk, atau layanan dapat menjadi sebuah 'label' yang menjelaskan seperti apakah perusahaan, merek, produk, atau layanan tersebut. Nama yang baik dapat beperan sebagai pendorong bagi calon pelanggan potensial untuk membeli produk atau layanan yang ditawarkan, atau bisa juga tertarik untuk menjadi mitra bisnis. Sebuah nama yang baik juga berperan sebagai sebuah 'papan iklan' yang lebih efektif daripada iklan konvensional.

Dan yang paling penting bagi sebuah bisnis, nama adalah hal pertama yang dapat membedakan kita dari para pesaing dan dapat membangkitkan emosi tertentu bagi para pelanggan. Keterkaitan secara emosional antara bisnis Anda dengan pelanggan adalah sebuah aset yang harus dibangun dan terus menerus dipupuk karena hal tersebut akan membuat pelanggan selalu teringat dengan bisnis kita dan akan kembali datang untuk seterusnya. Jadi jangan anggap remeh peran sebuah nama dalam bisnis kita.

Sebelum memilih atau menciptakan sebuah nama, terdapat beberapa faktor yang sebaiknya dipertimbangkan. Yang pertama ialah jenis perasaan atau emosi apa yang Anda ingin pelanggan rasakan jika nama bisnis Anda disebut. Yang kedua ialah strategi penempatan bisnis Anda. Yang ketiga ialah nama-nama apa sajakah yang digunakan oleh para kompetitor Anda.  

Membuat atau memilih nama yang baik dan efektif bagi suatu perusahaan baru, misalnya, akan lebih sulit daripada membuat nama yang bagus untuk seorang bayi yang baru lahir. Sangat kecil kemungkinan akan ada orangtua lain yang akan menuntut atau menyeret Anda ke meja hijau jika nama anak Anda sama dengan nama yang digunakan untuk anak mereka. Hal yang berbeda bisa terjadi pada dua perusahaan yang menggunakan nama yang sama atau menggunakan nama yang sama untuk merek produk yang mereka luncurkan karena nama dalam bisnis biasanya terlindungi oleh hak merek.

Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat digunakan dalam membuat atau menciptakan nama bagi bisnis baru Anda:
1. Pilihlah kata yang spesifik dan khas karena kata yang terlalu umum atau general akan membuat bisnis Anda sulit dikenali. Hindari kata yang terlalu umum atau sulit dikenali seperti, "Katering Bu Sri". Bayangkan betapa banyak orang yang memiliki nama Sri. Akan sulit bagi calon pelanggan untuk menemukan bisnis Anda dan yang lebih utama lagi ialah nama-nama yang terlalu umum seperti itu lebih sulit untuk diingat para pelanggan dan memiliki peluang yang lebih kecil untuk dapat dijadikan merek dagang.
2.  Hindari nama umum yang jelas-jelas menggambarkan jenis produk atau layanan tertentu, seperti "Perusahaan Air Mineral dalam Botol" atau "Usaha Layanan Antar Makanan Cina".
3. Lazimnya Anda harus menghindari pula nama-nama yang lekat dengan letak geografis. Akan sulit bagi anda untuk mengganti nama bisnis jika Anda kelak suatu saat memutuskan untuk memperluas usaha ke tempat lain atau berpindah lokasi usaha ke kota lain, misalnya. Tentunya terdapat beberapa pengecualian, contohnya Anda lebih memilih untuk menonjolkan selera atau nuansa lokal pada usaha Anda. Makna pemilihan nama yang berkenaan dengan letak geografis adalah pilihan yang tidak terhindarkan.
4. Sebisa mungkin lepaskan visi jangka panjang bisnis Anda dengan tidak membatasi jajaran layanan atau produk Anda di masa datang.
5. Cobalah untuk menggunakan kata yang singkat, hanya terdiri dari beberapa suku kata dan relatif mudah bagi orang untuk mengucapkannya dengan benar. Sebuah nama bisnis yang terlalu sulit dilafalkan akan membuat pelanggan malas menyebutkannya dan bahkan akan melupakannya.
Source:
http://adf.ly/RJIRp

Read More

CARA INSTANT JARING CALON PEMBELI, LANGGANAN, PROSPEK

Selasa, Juni 18, 2013 | , , , ,

Cara Mudah Dapat Pelanggan Baru

Banyak orang yang menganggap, memprospek pelanggan kerap diibaratkan memancing hanya dengan tongkat dan tali pancing. Begitu pancing dilempar ke sungai atau ke laut, pancingan akan menarik perhatian ikan. Namun menurut Tom Hopkins, konsultan untuk superior sales training di perusahaannya (Tom Hopkins International), yang sering dilupakan orang adalah, memilih lokasi untuk melemparkan kail tersebut, dan umpan apa yang disukai ikan.
Dalam hal memilih tempat memancing, misalnya, Anda perlu menentukan kriteria pelanggan Anda. Seorang pelanggan ideal setidaknya harus memenuhi lima kriteria berikut:

1. Usianya antara 25 dan 35 tahun
2. Menikah   
3. Tinggal dalam radius 8 km dari lokasi toko Anda   
4. Memiliki anak usia sekolah   
5. Berkendara sejauh setidaknya 48 km setiap minggu

Menurut Hopkins, jika Anda tidak dapat menyebutkan paling tidak lima karakteristik konsumen yang ingin Anda jangkau, bisnis Anda tidak akan cepat berkembang. Untuk mendapatkan karakteristik tersebut, coba amati tiga pelanggan Anda yang utama. Apa persamaan mereka? Dari jawaban tersebut, Anda akan mengetahui karakteristik pelanggan Anda.
Setelah itu, mulailah menggambarkan pelanggan Anda. Apakah mereka remaja? Wirausahawan? Atau perempuan usia matang? Pikirkan tentang mereka sebagai kelompok pelanggan. Anda mungkin memiliki layanan yang disukai remaja, tetapi siapa yang menginvestasikan uangnya? Pasti orangtuanya. Maka Anda akan membutuhkan lebih dari satu strategi pemasaran untuk melakukan penjualan.

Setelah itu, Anda perlu mencari cara untuk menjangkau calon konsumen Anda ini. Jika Anda mengincar ibu rumah tangga, dimana Anda dapat menemukan mereka selain di sekolah? Bisa jadi di hipermarket, minimarket, tempat cuci mobil, tempat senam, atau di kedai-kedai makanan. Di tempat-tempat ini Anda bisa menempelkan poster atau flyer usaha Anda di bulletin board-nya, terutama yang lokasinya dekat dengan sekolah. Jangan lupa, perempuan adalah mahluk yang impulsif. Mereka mudah tergoda dengan brosur-brosur penawaran produk.

Bila segmen dari produk Anda adalah perempuan dengan penghasilan tinggi, dimana mereka bisa Anda temui? Apakah di restoran fine dining, di tempat-tempat pelangsingan tubuh, atau di klinik-klinik kecantikan? Tempat-tempat ini mungkin tidak memungkinkan Anda untuk sembarangan menempelkan atau membagikan brosur. Tetapi coba cari dimana biasanya terdapat papan tempat mengiklankan produk. Anda juga bisa mencoba membuat mailing list untuk orang-orang yang menjadi member di tempat pelangsingan, klinik kecantikan, atau pusat kebugaran tersebut.

Namun, cara termudah untuk mendapatkan pelanggan baru adalah dengan meminta nama-nama mereka dari pelanggan yang sudah ada. Anda hanya perlu memintanya. Anda tentu tidak bisa langsung meminta nama teman-teman dari pelanggan Anda. Tanyalah, misalnya, "Biasanya kalau lagi ke klinik sama siapa saja, Bu?" Atau, "Teman-teman Ibu sudah punya perlengkapan yang dibutuhkan untuk senam atau belum?"

Cara lain adalah dengan menawarkan diskon khusus untuk pelanggan, jika mereka mau membawa konsumen baru. Konsepnya semacam member get member. Bila mereka membawa satu pelanggan, akan mendapatkan bonus produk tertentu. Bonus akan bertambah besar bila mereka membawa pelanggan baru lebih banyak. Kunci dari pemberian bonus atau gimmick semacam ini adalah menawarkan sesuatu yang cukup bermanfaat bagi pelanggan, sehingga mereka bersedia mengajak teman untuk ikut menggunakan produk atau jasa Anda.
Anda bisa bekerjasama dengan kedai kopi atau toko buku tertentu, misalnya, untuk memberikan gift voucher bagi pelanggan. Dengan demikian, Anda juga akan mendapat balasan promosi dari pemilik bisnis yang Anda ajak kerjasama.

Source: http://adf.ly/QiuSg

Read More

DUA KENDALA DALAM MEMULAI USAHA

Selasa, Juni 18, 2013 | , , , ,

Dua kendala (alasan) Saat Memulai Bisnis

Pencarian peluang usaha modal kecil sangat populer di kalangan masyarakat saat ini. Tapi apakah memang ada usaha dengan modal kecil tapi bisa menghasilkan untung besar. Semua usaha yang kita lakukan baik itu bermodal besar ataupun kecil akan memberikan keuntungan bagi kita jika melaksanakannya dengan tekun dan berjiwa pantang menyerah. Para pebisnis - pebisnis besar pun tidak ada yang tidak pernah mengalami kegagalan dalam menjalankan bisnisnya, namun karena mereka memiliki sifat pantang menyerah dalam menghadapi hidup segala sesuatu dapat dihadapi dengan jiwa besar.

Oke kembali bahasan semula, peluang usaha dengan modal kecil atau bahkan ada yang cari peluang usaha tanpa modal. Kendala yang sering kita alami jika ingin memulai usaha adalah :

1. Tidak punya modal ( penting tapi bukan yang utama )
Secara umum jika kita ingin memulai suatu usaha kita harus punya modal duit, dan ini seringkali menjadi kendala / keluhan setiap orang untuk dapat memulai usaha. Tapi apakah mutlak duit harus kita punyai jika ingin memulai usaha?. Saya kira tidak. Jika ingin memulai usaha modal utama yang kita perlukan adalah " keinginan untuk maju " yang kuat dari dalam diri kita. Ada pepatah yang mengatakan " di mana ada kemauan disitu pasti ada jalan ".

Apakah jika kita mempunyai modal duit bisa menjamin usaha kita akan berhasil?. Belum tentu kan. Jika kita mempunyai gagasan tentang usaha baru yang ingin laksanakan, tapi modal uang tidak mencukupi, mulai saja dengan menulis gagasan Anda tersebut dalam bentuk proposal atau paling tidak Anda buat catatan kecil tentang prospek usaha yang Anda rencanakan. Berapa biaya yang diperlukan, alat - alat apa saja yang dibutuhkan, lokasi yang strategis dimana, proses opersionalnya, serta keuntungan yang bisa dicapai dalam 1 bulan berapa, hingga BEP nya ( jangka waktu balik modal ) Nah, setelah optimis dengan " rancangan usaha " yang Anda buat tersebut, Anda bisa menunjukkannya kepada teman, atau saudara Anda yang kira2 mau menginvestasikan uangnya untuk usaha anda tersebut. Kalau ada teman atau saudara Anda yang mau berinvestasi untuk Anda dan Anda berhasil memulai usaha Anda tersebut, modal berapa yang Anda keluarkan?. Nyaris tanpa modal kan. mantaapp.

2. Bingung mau usaha apa atau merasa tidak punya keahlian khusus
Jika Anda tidak mempunyai gambaran apapun ingin usaha apa, Anda bisa menawarkan jasa Anda untuk menjualkan produk orang lain. Misalkan di sekitar rumah Anda ada konveksi yang memproduksi pakaian, Anda bisa menawarkan jasa Anda untuk membatu menjualkannya, tentu dengan hitungan komisi atas kesepakatan bersama. Tawarkan saja komisi Anda berdasarkan jumlah barang berhasil Anda jual. Anda bisa menawarkan jualan Anda ke teman - teman Anda, atau bahkan secara online dengan memanfaatkan kecanggihan internet saat ini. Bisa melalui jejaring sosial facebook, twitter, bahkan toko online. Andapun bisa membuat toko online sendiri jika Anda mau mempelajarinya. Jika anda berhasil menjual banyak otomatis keuntungan Anda juga banyak bukan?. Anda hanya bermodal tenaga Anda saja, tidak pake duit. Saya kira dalam menjual suatu produk tidak memerlukan keahlian khusus, yang paling penting dalam menjual harus jujur tentang produk yang anda tawarkan, dan juga berikan daya tarik kepada calon pembeli Anda, misalkan beli 1 lusin diskon 5 % atau beli 4 gratis 1 dan sebagainya. Dan juga katakan kepada pembeli Anda akan ada diskon atau bonus untuk pembelian selanjutnya. Dengan cara ini pembeli akan tertarik membeli produk yang Anda tawarkan. Tapi yang harus Anda ingat konsumen paling tidak suka dibohongi, katakan apa adanya tentang barang yang Anda jual, jangan sekali - kali membohongi calon konsumen jika Anda berbisnis di bidang penjualan. (bn)

Source: http://adf.ly/Qioxu


Read More

CUSTOMER FOCUS - PELAYANAN TERHADAP PELANGGAN

Senin, Juni 10, 2013 | , ,

Memberikan layanan pelanggan yang memuaskan secara konsisten..

Inilah yang kita hadapi, semakin banyak orang yang cemas dengan kondisi ekonomi saat ini  dan dampak yang menimpa mereka. Komentar-komentar seperti , "Permintaan kami benar-benar anjlok," "Orang membutuhkan waktu yang lama untuk memutuskan membeli," "Pelanggan mengajukan banyak tuntutan atau mereka akan pergi," "Tekanan harga telah menjadi norma," "Lebih banyak"pembelanja" daripada pembeli," "Sangat sulit menemukan pelanggan baru saat ini," serta banyak komentar serupa. 

Kini, lebih dari sebelumnya, apakah waktu Anda terganggu, membangun loyalitas, dan merubah permainan sehingga hanya tidak hanya survive, tapi juga berkembang di masa depan!  Ini bukan saatnya tidak melakukan apa-apa dan berharap badai segera berakhir -  yang dipersiapkan untuk masa mendatang. Apa yang Anda lakukan untuk mendapatkan keuntungan darinya dan menjadi lebih kuat saat lingkar pertumbuhan menghantam kembali?  Apa yang ingin Anda ubah dari apa yang Anda lakukan saat ini untuk memberikan hasil yang berbeda?  Kebanyakan memangkas organisasi yang  gemuk dan meningkatkan proses untuk menekan setiap pengeluaran operasi -  tentu saja sesuatu yang perlu dipertimbangkan. Namun, saat upaya pemangkasan biaya ini berlangsung, apa yang Anda lakukan untuk fokus pada kelompok yang membayar Anda – pelanggan? Bagaimana Anda bisa mendapatkan lebih banyak pendapatan sehingga Anda bisa meningkatkan profit dan mendominasi kompetisi Anda?

Baru-baru ini kami melakukan riset untuk mencari tahu apa yang dilakukan perusahaan untuk menghadapi situasi ini dan menggerakkan dirinya untuk berhadapan secara langsung – atau mengapa mereka tidak melakukannya. Kami mulai dengan bertanya pada sejumlah pengusaha dan eksekutif di berbagai organsiasi untuk menyampaikan ide untuk pertanyaan yang sama kami berharap untuk mempelajari beberapa ide baru sebagai tambahan untuk memvalidasi atau memodifikasi hipotesa kami terhadap apa yang kami lihat. Komentar dan diskusi sangat menarik dan memastikan satu hal -
 kami  "terjebak pada target" dengan hipotesa kami. Namun, satu pertanyaan masih tetap muncul disetiap pembicaraan "Bagaimana kita bisa mengalahkan pesaing dan mendapatkan pelanggan yang lebih banyak?"

Tidak perlu lagi ditanyakan bahwa kita menghadapi tantangan ekonomi saat ini – banyak indikator yang menunjukkannya. Banyak bisnis yang melihat penurunan dalam sales dan tekanan yang besar untuk memangkas harga agar bisa berkompetisi dengan  pelanggan yang sama. Seorang eksekutif menanyakan, "Bagaimana Anda bisa membangun loyalitas saat ini ketika pelanggan mencari lebih banyak servis daripada sebelumnya dan dengan harga yang lebih rendah?"Pertanyaan yang bagus. Jawaban yang saya berikan bukanlah jawaban yang ingin dia dengar. Saya katakan, "Merusak dan membangun loyalitas ketika orang lain putus asa. Ada peluang besar saat ini jika Anda bertindak “secara pro aktif’ daripada "reaktif." Jika Anda belum membangun loyalitas pelanggan, segera lakukan. Ini akan menggerakkan Anda untuk maju menghadapi pesaing Anda saat ini dan membantu memastikan Anda mendapatkan mereka pada saat yang lebih baik.  Pelanggan ( serta karyawan)  dan organisasi ingin memberikan pelayanan yang konsisten, pengalaman yang berulang dan memenuhi janji mereka -  adalah hal yang lebih penting dibandingkan harga." Dia setuju.

Kata lain yang sering kita dengan dalam diskusi adalah “C” 

- "commodity.-komoditi". Saat bisnis tertekan pada harga, pelanggan akan  merusak kompetitornya. Jika mereka belum pengalaman yang menciptakan loyalitas, bersamaan dengan produk dan jasa untuk membedakan mereka, mereka akan berakhir di lingkup timbunan komoditi. Disini pelanggan melihat sedikit, jika ada, perbedaan antara bisnis dan mulai bergerak menuju poin harga terendah – dikarenakan tidak adanya perbedaan atau nilai dai pengalaman tersebut.  Ketika pelanggan yakin bahwa Anda adalah sebuah komoditi, satu-satunya jalan untuk berkompetisi adalah membuat harga Anda lebih rendah – menciptakan titik balik penurunan produk atau jasa menjadi komoditi. Tentu ini bukanlah yang ingin Anda hadapi kecuali Anda memiliki model yang selalu memenangkan harga.  

Misalnya , salah satu klien kami, perusahaan pengembang software, melihat gambaran yang benar-benar sama – tekanan pada harga dan tidak ada pembedaan yang jelas. Pada saat dilakukan investigasi lebih jauh, kami menemukan alasan-alasan  kurangnya konsistensi dalam pengalaman dan fokus pada janji yang “salah”. Seringkali pelanggan mengatakan pada kami, "Jika mereka bisa memenuhi dua atau tiga janjinya, kami akan memberikan mereka lebih banyak peluang."

Riset kami menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kesempatan terbaik untuk bertahan, dan bahkan berkembang saat kondisi ekonomi semakin berat, jika mereka memiliki pelanggan yang lebih loyal daripada kompetitor mereka. Mungkin ini terlihat intuitif, sangat mengejutkan jika ada sebagian kecil yang secara aktif fokus pada upaya ini. Perusahaan terbaik telah menginvestasikan waktu dan sumberdayanyan untuk membangun kepercayaan, hubungan yang loyal dengan pelanggannya. Ketika ekonomi menurun, pelanggan cenderung ke perusahaan ini karena mereka tahu bahwa mereka akan menerima pengalaman yang konsisten dan terulang. Perusahaan ini tidak hanya bersantai, mereka terus membangun dari sudut pandang yang kuat yang telah mereka miliki dibandingkan kompetitor mereka. Mereka berada di posisi yang membuat iri, menjadi yang teratas dan mengendalikan pengalaman sementara kompetitor mereka menghabiskan banyak dana dan sumber untuk mencoba dan memenangkan kembali pelanggan yang lari. Contoh kasus dalam hal ini adalah Southwest Airlines. Mereka masih berjaya, bahkan saat serangan 9-11 ketika transportasi udara menurun dengan tajam, dan tetap menguntungkan (tidak seperti maskapai lainnya). Mengapa? Karena mereka sudah melakukan apa yang dibutuhkan untuk membangun pelanggan yang loyal dan membuatnya untuk tetap mendukung disaat yang berat.

Dengan apa yang sudah kita lihat dan dengar,  kami ingin membagi 5 langkah proses yang kami yakini bisa membantu bisnis bertahan dalam kondisi ekonomi saat ini dan semakin baik dimasa datang.  Langkah-langkah ini merupakan kompilasi yang baik dari respon yang kita terima dari riset dan pengalaman kami sendiri. Tidak ada “pil ajaib”, tapi apa yang bisa kita berikan adalah tahapan yang sudah teruji untuk membangun loyalitas dengan cepat dan berada di daftar teratas pelanggan Anda. Tahapan-tahapan ini tidak sulit dilakukan tapi membutuhkan upaya untuk melakukannya sehingga Anda bisa memberikan pengalaman yang berharga bagi pelanggan secara konsisten dan menciptakan daftar pelanggan loyal Anda.  

5 LANGKAH TERSEBUT MELIPUTI:

1. Mulai dengan benar-benar memahami klien. Lakukan analisa mengenai pelanggan sehingga Anda bisa benar-benar memahami pendapatan dan keuntungan pelanggan Anda.  Menganalisa darimana asal pendapatan, melalui segmen dan kategori. Lihat pelanggan, produk, dan jasa mana yang bisa mendorong mayoritas sales. Temukan mana yang paling menguntungkan bagi Anda saat ini, sekalipun hanya level gross margin. Benar-benar “memahami” darimana asal revenue dan keuntungan pelanggan berasal. Ini akan membantu mengarahkan pada tahap berikutnya.

2. Sekarang ajukan pertanyaan sulit. Apakah kita sejalan dengan apa yang kita lakukan secara operasional dan bagaimana ini bisa mendukung pelanggan yang menguntungkan kita? Apakah kita fokus pada segmen pelanggan yang secara ekonomis atau hal-hal lain yang berbeda? Apakah ini pasar yang harus kita masuki baik dalam jangka pendek dan jangka lebih panjang? Bagaimana kompetitor di masing-masing segmen ini? Haruskah kita fokus pada segmen yang berbeda dikarenakan kurangnya kompetisi dan peluang ? Tanyakan pertanyaan yang sulit pada tim manajemen Anda, berdasarkan analisa, untuk benar-benar memahami dimana peluang berada.  Langkah ini untuk memahami pelanggan Anda dan landskap kompetitif. Waktu yang digunakan disini akan membantu Anda untuk fokus pada Tahap 3.

3. Sekarang cari tahu apa yang sedang terjadi secara eksternal dengan pelanggan Anda – pengalaman yang Anda berikan. Keluar dan dapatkan informasi yang baik secara langsung dari pelanggan Anda sehingga Anda tahu pengalaman apa yang akan membedakan Anda dengan kompetitor. Ini tidak bisa dianggap sebagai informasi yang lemah. Harus fresh, tidak difilter dan dari suara mereka sendiri untuk memberikan apa yang Anda inginkan. Anda akan membuang banyak waktu dan uang untuk survey dan riset yang tidak berarti.  Tetap lakukan apa yang sudah Anda lakukan di masa lalu dan langsung dapatkan “hal yang baik” dari pelanggan Anda. Anda mencari apa yang mereka yakini adalah “faktor loyalitas” dan “janji” yang akan membuat Anda berbeda.  Gunakan perusahaan dari luar karena tidak ada waktu yang terbuang dan biasanya pelanggan memberikan informasi yang lebih dalam pada seseorang yang tidak terkait dengan organisasi Anda. Ini bisa terjadi lebih cepat daripada yang Anda perkirakan. Contoh lainnya, ketika kita bekerja sama dengan firma hukum ( studi kasus juga tersedia di website kami) mereka menyadari mereka tidak fokus pada apapun yang membedakan mereka. Mereka membutuhkan input ini untuk merubah haluan.

4. Sekarang fokus pada implementasi dan retensi. Karena Anda tahu pelanggan mana yang memiliki profit terbesar dan apa yang bisa membuat mereka menjadi "Loyalists," Anda sudah siap membangun dan mengimplementasikan pengalaman pelanggan yang “luar biasa ". Identifikasi perubahan yang bisa dilakukan, dibuat dalam proses organisasi Anda untuk memastikan penyampaian yang konsisten dan berulang – sistematis dan diseluruh organisasi. Dalam buku kami, "Creating and Delivering Totally Awesome Customer Experiences," kami menyatakan, "Menghilangkan tindakan baik yang acak dan kekacauan dan Anda bisa memberikan pengalaman yang konsisten dan berulang ." Artinya memberikan informasi dan alat  pada setiap orang dalam organisasi dan memahami dengan baik bagaimana menyampaikan pengalaman ini dengan cara yang sama setiap harinya, pelanggan berupaya mencapai konsistensi.

5. Mulai memberikan pengalaman baru, komunikasikan dan kemudian mengukur hasilnya. Mengkomunikasikan pada pelanggan apa yang Anda kerjakan. Mereka akan menghargai Anda yang fokus pada mereka dan merubah pengalaman bermain. Membangun pesan Anda diseputar perubahan yang dibuat dan apa yang disampaikan.   Membangun “ Brand Promise" diseputar "faktor-faktor loyalitas " dan "janji-janji" yang diinginkan pelanggan Anda. Integrasikan ini pada apapun yang Anda lakukan dan katakan dan lakukan berulang kali.  Ini menunjukkan konsistensi dan menghindari kesan "rasa bulan ini." Ini menunjukkan siapa Anda dan apa yang Anda yakini. Mengulang pesan dan memenuhi janji Anda membangun Kepercayaan, yang mengarah pada Loyalitas dan Retensi.

Sekarang Anda sudah membuktikan 5 langkah yang membuat organisasi Anda mengarah ke posisi terdepan. Meski saat ini Anda sudah melakukannya, atau sudah, mengalami penurunan karena  kondisi ekonomi belumlah terlambat untuk memulainya. Fokus pada pemahaman dan membangun Janji dan Loyalitas yang segera mengarahkan pengalaman pelanggan dan Anda bisa mengubah segala sesuatunya dengan lebih cepat dari yang Anda perkirakan.

Sekalipun Anda hanya ingin membangun loyalitas untuk bisa bertahan saat ini,  saat ekonomi membaik Anda akan meraih lebih banyak keuntungan daripada sebelumnya dengan mengandalkan pelanggan yang loyal. Ingatlah, Loyalitas adalah keadaan yang “dihasilkan” bukan diberikan. Jika Anda ingin membangun loyalitas sekarang dan dimasa datang , jangan hanya berpangku tangan.  Lihat sekitar dan membuat perubahan – dan pelanggan akan memperhatikan Anda.

Penulis: Blaine Millet adalah co-author buku, "Creating and Delivering Totally Awesome Customer Experiences." Memiliki pengalaman lebih dari 25 tahun di bidang strategi, loyalitas pelanggan, operasional bisnis, sales dan manajemen. 

Sumber: http://adf.ly/QJyPI

Read More

APA YANG HARUS DILAKUKAN SUPAYA SUKSES (POLA PIKIR SUKSES)

Senin, Juni 10, 2013 | , , ,

Tanpa mindset kewirausahaan, akan sulit bagi anda untuk mencapai keberhasilan di bidang usaha apapun. Pengusaha sejati memiliki kualitas tertentu yang membuat mereka berhasil melakukan apapun. Melakukan banyak hal dengan apa yang mereka pikirkan dan bagaimana mereka memandang segala sesuatunya.
Mindset kewirausahaan adalah yang menentukan keberhasilan sesorang di dalam bisnis. Tanpa mindset pengusaha dalam pekerjaan, akan sulit mencapai keberhasilan usaha. Pengusaha sejati memiliki kualitas tertentu yang memungkinkan mereka berhasil dalam apapun yang mereka kerjakan. Hal ini terkait dengan bagaimana mereka berpikir dan memandang segala sesuatunya. Pola pikir anda dapat menentukan apakah anda akan menjadi pengusaha sukses atau tidak. Selama bertahun-tahun, para ahli telah mempelajari dan meneliti bagaimana mindset kewirausahaan berjalan dan inilah yang mereka temukan:
1. Pengusaha yang berhasil berpikir bahwa mereka mampu melakukannya. Dengan visi yang ingin mereka raih, pengusaha memiliki keyakinan yang absolut pada diri mereka bahwa mereka dapat berhasil. Mereka melihat segala sesuatunya dengan cara yang berbeda. Ketika orang lain berpikir adanya hambatan di sepanjang jalan, pengusaha menganggapnya sebagai tantangan. Keyakinan yang kuat, dengan pemikiran positif, adalah salah satu ciri pengusaha sukses.
2.Pengusaha yang berhasil menganggap resiko adalah bagian dari proses. Kebanyakan orang takut akan resiko karena mereka tidak ingin keluar dari zona nyaman. Pengusaha sukses berpikir sebaliknya. Terkadang anda perlu keluar dari zona nyaman dan mengambil resiko jika ingin berhasil. Namun pengusaha yang berhasil memiliki cara lain dalam menghadapi resiko - mereka tahu bagaimana mengkalkulasikan resiko.
3. Pengusaha sukses tidak hanya "berpikir", namun juga "melakukan". Mereka tahu jika ingin berhasil, diperlukan tindakan. Memiliki sasaran yang ingin dicapai adalah hal yang bagus, tapi fokus pada tindakan akan lebih mengarahkan anda.
Dengan memiliki mindset pengusaha akan banyak membantu keberhasilan dalam bisnis. Perlu waktu untuk mengembangkannya. Tapi semakin awal anda mengupayakannya, semakin baik keberhasilan anda sebagai pengusaha.
Read More